YKGP - Hallo gaez, Race MotoGP Assen Belanda memang sangat layak untuk di nantikan, bukannya apa-apa karena disinilah acapkali pertarungan antar para rider sering memanjakan penikmat MotoGP sejagad raya, dengan karakteristik sirkuit yang sempit dan cepat tersaji pemandangan saling overtaking yang ciamik...
Namun berbeda dengan seri tyahun lalu yang bener bener membuat mulut untuk berucap "what the race, its awesome", atau bisa juga "wow" dengan banyak hurup o nya, untuk tahun ini memang rada kurang sih menurut saia, cukup dengan woow saja, namun dibanding dengan race seri sebelumnya disinilah suguhan MotoGP sebenarnya.
Oke lanjut maning ke race ya gaez, start dipimpin oleh Rins dari Suzuki Ecstar, memang pembalap ini banyak membuat kejutan, pun demikian di race #MotoGP Assen ini, memasuki lap ke 3 ia mengejutkan crew tim Suzuki di garasi dengan melantai di gravel, yups ia terjatuh dan tidak bisa melanjutkan balap, dengan demikian Quartararo mampu memimpin balapan, bersaing ketat dengan sesama rookie Joan Mir, walaupun memiliki basis mesin sama Inline-4, namun Mir tidak bisa mempertahankan speed pace dari GSX-RR nya. dengan mudah Marc dan Vinales mendahuluinya.
Seperti sandwich Marquez diapit oleh duo Yamaha, berlangsung sampai lap ke 10 pemandangan ini masih berlangsung, namun yang menarik selama itu adalah betapa frustasinya Maverick Vinales untuk overtake Marc Marquez, berbagai upaya ia lakukan namun masih kandas, belum mampu untuk overtake.
Marquez berhasil mengambil alih pucuk pimpinan ketika motor Quartararo ajojing (wobble) saat back straight sebelum tikungan 6, namun hanya bertahan 1 lap saja kemudian berhasil direbut kembali oleh El-Diablo, namun gejala ajojing masih menghampiri quartararo, sampai lap ke 16 akhirnya Vinales dan Marc mampu memngasapi Quartararo.
Duel yang dinantikan selama ini pun tersaji, pertarungan antara Vinales dan Marc Marquez yang telah lama di nantikan oleh semua penggemar MotoGP, duel sengit tersaji bebrapa kali telihat saling overtaking, namun sayangnya Marc lebih memilih mengamankan poin daripada bertarung dengan Marc, ya memang terindikai seperti itu, tak nampak usaha Marc untuk bertarung layaknya pertarungand dengan Dovi di seri-seri awal, tarung sampai lap terakhir.
Bukannya ngalah dan gak mau mbetot gaz dalem dalem, memang Marc sekarang lebih dewasa, ia nggak nggugu nafsu, ia sudah tahu bahwa nyaingin Yamaha di Assen sudah susah, terlihat betapa galaunya Marc di Free Practice, berulangkali ia mencoba kombinasi ban, sampai mau rae pun ia masih galau untuk menentukan mana ban yang mau dipakai, makanya ia cuman ngintilin Yamaha saja di Assen ini, ibarat kata nih lu boleh menang di pertempuran ini namun gue nanti yang akan memenangkan peperangannya.
Dan juga untuk Vinales ia menang bukan karena Marc ngalah, memang Top Gun layak untuk menang, speed pace nya sangat stabil, kombinasi mesin dan ban serta sirkuit klop banget dengan mesin Inline-4, mesin ini memang didesain untuk nikung, dan Assen mempunyai karakter sirkuit cepat, lihat deh desain tikungannya, desainnya adalah long corner, sehingga sangat enak untuk dibuat nikung dengan kecepatan yang relatif kenceng, cocok dengan Inline-4.
Seandainya Rins tidak ndlosor mungkin marc tidak akan podium, karena data speed pace yang mempunyai inline-4 sangat mirip, apalagi pace dari duo Sic Petronas, mirip plek kek buah simalakama dibelah denga katana oleh seorang samurai dari Jepang sono, persis nempel kaya doubletape.
Dengan kata lain Inline-4 dominan di race seri Assen ini, dengan Maverick Vinales layak menjadi juara, Marc juga mampu mengesekusi strateginya dengan apik, angkat jempol untuk Quartararo, Setuju,....???
Danke,...
0 komentar