YKGP - Hallo Gaez, Seperti yang kemarin sempat saia singgung, bahwasanya jika El Diablo mampu menunjukkan konsistensinya bukan tidak mungkin nantinya ia bisa merepotkan rider-rider kawakan atau yang bisa dikatakan rider top di #MotoGP ini, dan konsistensinya masih berlanjut di seri Assen Belanda ini.
Luar biasa memang bocah ini, bisa back to back podium walaupun ia bukan dari pembalap factory, ia mampu membuktikan bahwa ia memang layak untuk diperhitungkan. Di musim ini memang ia tak diperhitungkan sama sekali, minim prestasi sebelum hijrah di kelas primer ini, namun ia menepis anggapan bahwa ia belum layak untuk naik kelas, dibandingkan dengan sesama rider rookie lainnya.
Mampu mengasapi Marc di lap ke 3 sampai lap ke 10 dengan motor satelit, dengan motor yang pas-pasan ia bersusah payah untuk mempertahankan posisinya tersebut, namun ia beberapa kali mengalami wobble sehingga pace kecepatan motornya pun bisa dikatakan menurun, ia kewalahan menghadapi keganasan mesin motor factory dari Honda yang dikendarai oleh Marc di backstraight setelah hairpin tikungan 5 di Assen belanda.
Pantang menyerah ia mampu mengambil lagi setelah 1 putaran dari Marquez sebalagi pemimpin balapan, namun bukan marc kalo ia tidak mengintili Quartararo, dengan selisih gap hanya 0,0xx Quartararo menekan motornya sampai habis-habisan namun gejala wobble masih saja setia mendampinginya, namun ia masih bisa mempertahankan posisinya dr lap 12 sampai lap ke 15.
Dan akhirnya pada lap ke 16 Quartararo harus menyerah mempertahankan posisinya setelah di overtake Vinales dan Marc secara bergantian di tempat yang sama pada back straight Veenlsang track lurus setelah hairpin Strubben di tikungan 5 sebelum tikungan 6 Ruskenhoek dengan gejala yang sama wobble, sehingga dengan mudah 2 pembalap factroy tersebut mengasapi dirinya.
Oh iya gaez wobble jika belum tahu artinya adalah "goyangan" atau biasanya disebut dengan "godek", motor bagian buritan bergoyang kiri dan kanan, kalau saia sih enakan menggunakan istlah "ajojing" gaez. Ajojing yang menimpa Quartararo bisa terjadi karena ada terpaan angin dari samping gaez setelah ia keluar dari tikungan 5, lalu kesalahan pemilihan racinglinenya, ia memilih racingline bagoan terdalam dari sirkuit Assen ini.
Nah setelah ia merosot di posisi ke 3 ia baru menyadari bahwa ia memang salah memimilih racing line ketika ia melihat dua pembalap di depannya memilih bagian luar dan motor yang mereka kendarai relatif stabil, sehingga iapun mengikuti rider di depannya, Quartararo merasa lebih nyaman hingga finish.
Dengan komparasi data dirinya dan pembalap yamaha lainnya ia tak sabar menghadapi sirkuit Sachsenring Jerman minggu ini. ia optimis bisa mempertahankan raihan podiumnya.
Danke,...
0 komentar