YKGP - Hallo Gaez, Fabio Quartararo memang bukan rider yang memiliki prestasi yang gemilang layaknya debutan lainnya seperti Morbidelli, Zarco, Bagnaia yang sebelum memutuskan masuk ke kelas utama MotoGP membawa bekal dengan juara dunia atau minimal masuk ke top five di kasta Moto2.
Tengok saja track record profilnya, memulai debut di Moto3 tahun 2015 ia hanya mampu menghuni peringkat 10 klasemen akhir, dari 19 seri hanya mampu 8 kali menyelesaikan race, prosentasi yang kurang dari 50% bisa menyelesaikan lomba, 2 diantaranya mampu podium, namun saya rasa itu tidak cukup jika hanya bisa finis di 8 seri saja, lalu tahun berikutnya 2016 masih di Moto3 ia bisa lebih baik dengan mampu finis di 15 seri dari 19 race kalender balap, apakah hasilnua lebih baik? malah jeblok gaez, di klasemen akhir ia malah melorot 3 posisi dari tahun sebelumnya, hanya mampu bertengger di posisi 13 klasemen akhir, suatu kemunduran bagi dirinya, dan lebih di perburuk lagi ia tidak satupun seri yang meraih podium.
Di tahun berikutnya ia mencoba peruntungan di Moto2, namun ia juga belum mendapatkan hasil yang memuaskan, dari 19 seri hanya mampu 15 kali menyelesaikan balap dama seperti tahun sebelumnya di moto3 dan juga pendapat posisi 13 di klasemen akhir, tahun 2018 ia masih di Moto2, dan lumanan mendapat angin segar dengan 17 kali menyelesaikan balap hanya 1x gagal finis, dan 1x tidak balapan karena seri dibatalkan karena cuaca buruk di seri Britania Raya, namun hasilnya juga tidak begitu memuaskan dengan bertengger di posisi 10 klasemen akhir.
Dengan pencapain yang kurang menjajikan tersebut, banyak yang meragukan kemapuan El Diablo terlebih ia hijrah ke tim satelit yang praktis ndak punya pengalaman di ajang Grand Prix, yups benar prkatis SIC petronas terbentuk ketika Tech3 hengkang dari Yamaha dan menerima pinangan dari KTM untuk bermitra dengannya, dengan menyandang nama sebagai debutan juga, SIC Petronas melakukan perjudian dengan merekrut Quartararo yang sangat minim prestasi sebagai tandem Morbidelli.
Perjudian tersebut ternyata membuahkan hasil yang maksimal sampai seri ke 7 di Catalunya kemarin, El Diablo mampu tembus 10 besar starting grid, tak hanya itu ia bahkan bisa meraih dua kali pole di Spanyol, masing masing di Jerez dan Catalunya, bahkan menggeser rekor the Baby Alien dengan merngguh Pole termuda sepanjang sejarah MotoGP, jika Marc meraih Pole di usia 20 tahun 20 hari(cmiiw) Quartararo mampu meraih Pole sedikit lebih muda 6 hari dari Marquez di usia ke 20 tahun dan 14 hari.
Lebih ngenesnya lagi Quartararo juga mampu mengalahkan Marc Marquez menjadi Pole Sitter termuda dengan menggunakan motor dari tim satelit, ndak seperti Marquez yang hijrah dari Moto2 ke MotoGP langsung ke pabrikan besar Repsol Honda, dengan kiprahnya sepanjang MotoGP ini media banyak yang memprediksi bahwa Quartararo adalah orang yang layak menyandang The Next Marquez.
Tentu masih terlalu dini untuk mengadang-gadang Quartararo seperti itu, namun jika mampu menunjukkan konsistensi dan dukungan sepenuhnya dari pabrikan Yamaha bukan tak mungkin hal itu akan terjadi, so let's waiting for it, ibarat kata Belanda masih jauh gaez, walaupun secara harfiah Belanda tinggal menunggu hari untuk race nya,... perjuanganmu masih panjang nak,...
Arrivederci,...
0 komentar