26 June 2019

Memang Sayang, Konsistensi Quartararo Belum Didukung Oleh Performa Motornya.


YKGP - Hallo Gaez, Seperti yang kita ketahui bahwa Quartararo sekarang menjadi bahan perbincangan di dunia MotoGP, hal ini disebabkan karena memang bocah ini mampu membuktikan bahwa keraguan dan pesimistis dari media di patahkannya. Bukannya sekali bahkan beberapa kali ia mampu membuktikan bahwa ia memang layak untuk menjadi rider yang di perhitungkan di MotoGP ini.

Kesempatan pertama ia buktikan di Losail, Qatar dengan sangat mengejutkan ia bisa mengungguli rider tim pabrikan Ducati, ia berhasil meraih starting grid posisi ke 5 di bawah jack miller yang sudah berpengalaman, namun ia berhasil unggul dari Danillo Petrucci yang hanya mampu mengawali balap di grid ke 7, dan hasil akhir dari race ia berhasil finis ke 16 dengan artian ia tidak mendapatkan poin sama sekali, namun ia patut berbangga karena ia berhasil menjadi faster laps dengan 1'55.039 mengungguli Alex Rins dari tim pabrikan Suzuki.


Di race kedua yang berlangsung di Argentina, ia mampu menempati grid ke 8 dan mampu meraih poin perdana nya di MotoGP dengan berhasil meraih posisi ke 8, selanjutnya di Argentina ia sedikit mundur dengan start di posisi 9 namun berhasil memperbaiki raihan finisnya beranjak satu tinggat ke posisi 7.

Di MotoGp Jerez inilah titik balik baginya dan juga bagi tim, tak lain dan tak bukan adalah ia mampu memecahkan rekor peraih pole termuda dan mendepak Marc dari tahta tersebut, bagi timnya yaitu SIC Petronas ini merupakan sejarah rekor bagi keikutsertaannya di MotoGP dengan menempatkan kedua pembalapnya yang notabene sebagai tim satelit manjadi pole sitter untuk Qiuartararo dan di grid kedua untuk Morbidelli rekan setimnya, disusul oleh Marquez di posisi ketiga.


Dengan raihan ini ia di gadang-gadang akan menyingkirkan Marquez juga di race yang akan berlangsung , star berlangsung menegangkan walaupun ia tidak dapat mempertahankan posisinya namun ia masih bisa bertahan di posisi ke 3 di bawah rekan setimnya Morbidelli, lap ke 11 ia berhasil mendahului  Morbidelli dan langsung membidik Marc Marquez di depannya, usahanya berjalan lancar sehingga ia bisa memangkas jarak dengan pimpinan balap, namun sayang setelah 3 lap berselang ia mengalami kendala teknis, ia tidak dapat melakukan perpindahan gigi, nahas bagi Quartararo ia harus masuk garasi dan tidak bisa melanjutkan balapan, hasil yang antiklimaks baginya, iapun meluapkan kekecewaannya dengan beruaikan air mata saat tiba di depan garasi.

Race berikutnya di Prancis ia masih konsisten di 10 besar starting grid dan finis di posisi ke 8, kemudian di Mugello, Italia ia masih juga masug 10 besar starting grid bahkan ia di posisi ke 2 dibawah Marc marquez, namus sayangnya ia tidak bisa mempertahannkannya dan hanya mampu finis di posisi 10, namun dapat di ambil kesimpulan anak ini bisa konsisten dengan kecepatannya.


Dan sekali lagi ia membuat kejutan di seri ke  7 MotoGP Catalunya, Spanyol. Lagi lagi dengan meraih pole sitter keduanya, dan berhasil merengkuh podium pertamanya menjadi runner up sebagai rider debutan dan juga tim debutan, walaupun hasil ini tak luput dari hibah akibat kecelakan beruntun yang melibatkan Lorenzo, Dovi, lalu duo Yamaha Vinales dan Rossi. Namun patut di catat bahwa ia mampu mempertahankan kecepatannya dan berhasil mengunnguli Petrucci yang harus berpuas finis di posisi ke tiga.

Dapat saia simpulkan, bahwa sepanjang race yang sudah di lalui oleh Quartararo ia mampu menunjukkan bahwa ia bisa cepat, ia konsisten dengan raihan startnya, dan mampu finis di 10 besar di lima seri, mampu 6 kali menyelesaikan balap dari 7 seri yang sudah berlangsung, mampu meriah 5 poin race dari 7 kali seri, beberapa kali mampu meraih fastest lap, ini menunjukkan bahwa Quartararo mempunyai potensi besar untuk menunjukkan kemampuannya.


Namun itu saja tidaklah cukup gaez jika motor yang ditungganginya tidak selevel dengan rivalnya, terlihat motornya begitu mudah di lewati lawannya, dan walaupun Quartararo mampu mendahului ridernya ia harus bekerja extra keras, lalu juga ada faktor keberuntungan juga, seperti Crash of Catalunya kemarin membuatnya mendapatkan hibah daru pembelap di depannya yang mengalami crash.

Seandainya motornya selevel dengan tim pabrikan, support finansial juga disamakan dengan tim pabrikan, update part juga sama waktunya dengan tim pabrikan, saya rasa The Next Marquez bukan tidak mungkin ia kan dapatkan, dan ia layak untuk mendapatkan sebutan itu.
Gimana gaez setuju? kalian boleh kok tidak setuju,....

Arrivederci,...
Load disqus comments

0 komentar