YKGP - Hallo gaez, langkah cerdik dilakukan oleh Ducati untuk mengarungi balap pada masa-masa yang akan datang, di tim ini terdapat 4 pembalap yang kuat baik di skuat utama yaitu Dovi dan Petrucci dan juga di tim satelitnya dengan Pecco Bagnaia dan Miller. Posisi Dovi sudah dipastikan aman untuk 2020 karena kebanggkitan Ducati tak lepas dari sosok Dovi, tinggal menentukan tandemnya saja, yups kursi ini akan diperebutkan oleh Petrucci, Pecco dan Jack.
Hal yang menarik adalah durasi kontrak yang disodorkan ke Petrucci, jika biasanya rider diikat kontrak 2 tahun di tim utama, namun tidak demikian dengannya, ia hanya menandatangani kontrak selama setahun atau satu musim saja, ini mengindikasikan bahwa manajemen masih mencari tandem yang tepat buat Dovi, Petrucci sendiri selama mengikuti test baik di Valencia maupun Jerez mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dan, iapun terkesan dengan paket kendaraan teranyar, tinggal pembuktian dirinya adalah termasuk pembalap papan atas, walaupun manajemen sudah mewanti-wanti untuk tidak menggangu Dovi di track, namun jika kesempatan ada dan memungkinkan untuk mengungguli Dovi kenapa tidak? itu merupakan bonus sempurna dari kerja kerasnya, dan sekaligus mengamankan misi untuk tetap di skuat utama.
Francesco "Pecco" Bagnaia dikontrak jauh jauh hari sebelum musim 2018 berakhir, bahkan sebelum Moto2 resmi bergulir di 2018, eeediian gak tuh langkah dari ducati, dan belum pasti apakah ia mampu untuk melewati Moto2 dengan rapor yang bagus, langkah yang sangat berani menurut saia apa yang di ambil oleh Ducati. Perjudian yang di lakukan oleh manajemen ternyata membuahkan hasil, seiring waktu ia berhasil mengamankan juara dunia Moto2 tahun 2018, dan juga mendapatkan hasil yang bagus juga pada test Valencia dan Jerez, namun biasanya rider debutan biasanya mengalami kesulitan di tahun pertamanya saat masuk ke track MotoGP, namun ini adalah tantangan tersendiri bagi Pecco terlebih ia hanya mendapatkan paket motor 2018, apakah bisa sukses seperti Marc Marquez ketika langsung bisa juara dunia ketika tahun pertama menjajaki MotoGP bersama Honda, kita tunggu saja,...
Jack Miller jangan dianggap remeh, ia mampu membuktikan kapasitasnya untuk menjadi rider papan atas, beberapa kali ia mampu meraih pole dan sempat juga merasakan podium, ia adalah pembalap yang bisa dikatakan agresif, ia mampu memanfaatkan peluang dengan manuver overtaking yang atractiv, namun ada sisi lemahnya. Ia adalah pembalap yang ceroboh, masih kurang mampu untuk mengendalikan diri dan motornya, di pertarungan sengit acapkali ia kehilangan posisinya karena crash, PR utama Miller adalah itu, ia harus mampu lebih kalem dalam mengambil keputuasan jika ingin promosi ke tim utama.
Dengan 4 pembalap yang kuat, Ducati seakan-akan mempunyai strategi keroyokan untuk meredam laju dominasi Honda,seperti yang kita ketahui Dovi dua kali nyaris mendapatkan titel gelar juara ketika menjadi pesaing utama Marquez dua tahun terakhir ini. Terlepas dari hasil apapun dari ketiga pembalapnya itu, Ducati mempunyai banyak opsi dan leluasa untuk memilih siapakah nanti yang akan bertandem dengan Dovi. strategi cerdas untuk membidik gela juara dunia setelahterakhir kali di persembahkan oleh Casey Stoner di 2007 lalu.
Arrivederci,...
0 komentar