YKGP - Hello Gaez, ketemu lagi sama Yuki, sebenernya rindu ga sih kalian sama saia?siapa gue kali ya hohoho,....
Gaez MotoGP di Motegi kemarin memang syudah di prediksi akan mengerucut pada pertarungan antara Marc Marquez dan Dovizioso karena memang keduanya mempunyai ambisi yang saling mengalahkan satu sama lain, The baby Alien ingin segera menyudahi perlawanan dari Desmodovi yang mengikuti perolehan pon di belakangnya, sedangkan Dovi ingin menahan Marc merayakan kemenangannya terlalu awal, setidaknya sampai akhir-akhir seri MotoGP tahun 2018 ini, namun sayang ia malah tersungkur di turn 11 dan membiarakn Marc terlepan dari bebannya.
Yang menarik adalah tidak ada pabrikan lain selain pabrikan dari Jepang yang menguasai podium, dua teratas oleh Honda dan posisi tiga diambil oleh Suzuki, bahkan Rossi yang keteteran mampu meraih posisi ke 4, kemudian baru dari pabrikan asala italia menutup top five oleh Bautista dari tim Angel Nieto yang motornya di suplai oleh Ducati. Ini memang hasil yang sangat di inginkan oleh semua para petingi pabrikan Jepang, menegaskan dominasi pabrikan Nippon di kelas MotoGP.
Yang jadi sorotan kemarin adalah hasil apik oleh Cal Crutchlow yang mampu finis di belakang Marc, di awal lap Crutchlow sempat mendahului Marquez naik menuju posisi kedua dan bersaing Dovizioso untuk perebutan posisi pertama. Namun, posisinya kembali diambil alih Marc itu kala mencoba mencari jalan untuk memimpin balapan. Keinginan Cal sebenanrnya jika saja Marc tidak langsung bisa mendahuluinya ia akan bertarung habis habisan dengan Dovi, dan meninggalkan mereka berdua di depan.
Namun ia melepaskan kesempatan itu ketika pertarungan terjadi antara Dovi dan Marc, dengan pace yang ia miliki sebenarnya ia mampu untuk bertarung untuk perebutan posisi 1, ia berusaha untuk tidak mengacaukan balapannya, ia menjaga jarak konstan di 0.5 detik di bawah Marc, ia menuturkan bahwa ia tak mau mengambil resiko yang berujung menggagalkan ekspektasi dari Honda untuk mengunci gelar di kandang sendiri, bahkan lebih buruknya lagi resiko menabrak Marc saat pertarungan nanti. Pengorbananya menuai hasil yang menggembirakan dengan Marc dapat menyegel titel juara dunia dan ia bisa finis podium 2, ini memperlebar jarak dengan Petrucci untu menyabet gelar pembalap independen terbaik, satu balapan 2 tujuan tercapai.
Meraih pole-sitter, Dovizioso mendominasi jalannya balapan, namun sayangnya Dovi tak mampu menjaga jarak dari Marc, ia kehilangan posisi teratas karena overtaking dari Marquez di empat lap tersisa, DesmoDovi melakukan perlawanan dengan mepet terus Marc, Namun ia malah ndlosooooor di Tikungan 11, walaupun dapat melanjutkan balapan ia hanya mampu finis di posisi 18, otomatis ia tidak dapat poin sebijipun.
Dovi mengaku kurang tenang saat bertarung dengan Marc, sedikit kesalahannya berujung pada crash, ia terlalu rebah dan melakukan pengereman pada saat keluar tikungan sehingga ban depannya kehilangan grip pada aspal. Ia sejatinya ingin mengulang memori manis di Motegi tahun lalu, ketika Desmodovi mampu mengalahkan Marc di tikungan terakhir dan balas dendam saat di Buriram kemarin. Walaupun ia tidak dapat mematahkan dominasi Marc ia tidak merasa sedih dan memuji capaian dari Marc, dan berharap akan mengulang lagi di musim depan.
Danke,...
0 komentar