05 January 2016

Endohedral Fullerenes Material Atom Karbon Termahal Dengan Harga Rp. 2 Triliun


Material yang paling mahal di dunia bukan berlian dan emas atau logam mulia lainnya, tetapi suatu material berbasis karbon berupa lapisan atom karbon yang di dalamnya tersimpan molekul-molekul lain yang diciptakan oleh ilmuwan Inggris. Harganya selangit, mencapai 100 juta pound sterling per gram (sekitar USD 150 juta) atau setara dengan Rp. 2 Triliun per gramnya.

Material bernama “endohedral fullerenes” yang diciptakan oleh ilmuwan di Laboratorium Universitas Oxford, Inggris itu merupakan suatu struktur kerangkeng yang terdiri dari atom-atom karbon yang berisi atom nitrogen, demikian lansiran “Daily Telegraph” Inggris.

Terdapat atom karbon dari berbagai bentuk, termasuk berlian dan Graphene, yang dapat dibedakan dari jumlah atom karbon dikandungnya. Sementara fullerene ini mengandung 60 atom karbon, dan karena bentuknya seperti bola, sehingga dikenal juga sebagai Buckminsterfullerene atau bucky-ball.

Material endohedral fullerenes ini dapat digunakan untuk membuat jam atom mini yang dapat dibawa kemana-mana. Jam atom merupakan sistem waktu yang paling akurat di dunia, dan jam atom yang ada saat ini sebesar satu ruangan ukurannya. Sementara itu, material ini juga memungkinkan pengoperasian jam atom pada sebuah chip, dan dipasang di ponsel anda. Dr. Kyriakos Porfyrakis, yang menciptakan struktur material endohedral fullerenes sejak 2001 silam mengatakan, “Ini merupakan revolusi perangkat mobile berikutnya.”


Selain itu, material ini juga dapat diterapkan pada mobil otomat, dan membuat keakuratan sistem navigasi GPS pada mobil hingga 1mm, menghindari tabrakan dengan kendaraan lain. Sementara GPS yang ada saat ini keakuratannya hanya beberapa yard (satu yard kira-kira sama 0,9 meter), dan untuk promosi kendaraan otonom itu sendiri, hal ini merupakan sebuah tantangan dari sisi keselamatan berkendara.

Laboratorium Designer Carbon Materials yang didirikan Dr. Kyriakos Porfyrakis sekarang telah menghasilkan material ini, dan terjual 200 mikrogram dengan harga 22,000 pound sterling (sekitar USD 32.866) atau sekitar Rp.450 juta. (erabaru)
Load disqus comments

0 komentar